Pertumbuhan Kredit Bank Neo Commerce Yang Berkualitas, Memperkuat Konsolidasi Kinerja

Rabu, 31 Juli 2024

    Bagikan:
Penulis: Seraphine Claire
(Gambar: Dok/PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC))

PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC, IDX: BBYB) mencatat penyaluran kredit sebesar Rp9,02 triliun pada akhir Semester I 2024. Terjadi peningkatan sebesar 1,6% dibandingkan dengan penyaluran kredit per 31 Mei 2024 sebesar Rp8,88 triliun. BNC akan terus meningkatkan penyaluran kredit, termasuk dengan menggenjot direct loan melalui aplikasi neobank.

Aditya Windarwo, Direktur Bisnis PT Bank Neo Commerce Tbk, menjelaskan bahwa penyaluran kredit dilakukan secara selektif untuk menjaga kualitas kredit dengan risiko yang dapat dikelola dengan baik. Posisi Non-Performing Loan (NPL) neto per 30 Juni 2024 sebesar 1,28%, lebih rendah dibandingkan dengan akhir semester I 2023 yang mencapai 2,02%.

Likuiditas BNC tetap terjaga dengan baik, dengan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 6,01% dari Rp13,87 triliun per 31 Desember 2023 menjadi Rp14,76 triliun di 30 Juni 2024. Rasio CASA Bank Neo Commerce juga meningkat secara tahunan menjadi 29,73%, didorong oleh peningkatan tabungan sebesar 21,75% menjadi Rp3,91 triliun di Semester I 2024.

Produk tabungan di aplikasi neobank BNC semakin diminati oleh nasabah karena memberikan fleksibilitas dan imbal hasil yang menarik, selain produk deposito yang telah lama menjadi favorit.

Ini merupakan salah satu langkah BNC untuk terus memperbesar proporsi dana murah. Total aset juga mengalami peningkatan sebesar 4,66% menjadi Rp19,06 triliun pada akhir Juni 2024, dibandingkan dengan Rp18,17 triliun pada akhir tahun 2023.

Sebagai pelopor dalam layanan perbankan digital yang telah beroperasi sejak awal 2021, BNC kini menawarkan berbagai layanan dan produk perbankan yang semakin komprehensif, mulai dari tabungan, deposito, investasi, pinjaman, hingga transaksi. Salah satu layanan yang mengalami peningkatan penggunaan oleh nasabah adalah transaksi melalui QRIS. Pendapatan BNC dari QRIS meningkat tajam sebesar 307% pada Juni 2024 dibandingkan dengan posisi terakhir di Maret 2024.

Aditya menjelaskan lebih lanjut, “Bank Neo Commerce menyediakan layanan dan produk perbankan berbasis digital yang lengkap, sehingga nasabah dapat menggunakan aplikasi neobank untuk memenuhi berbagai kebutuhan finansial mereka. Kami bersyukur karena berbagai layanan dan produk yang kami tawarkan semakin banyak dan sering digunakan oleh lebih dari 25 juta nasabah kami, mulai dari tabungan, deposito, QRIS, dan berbagai layanan transaksi lainnya. Nasabah pun semakin merasa nyaman dan loyal dalam menggunakan layanan kami.”

Dengan beragam pilihan layanan dan produk yang tersedia, pendapatan non-bunga (fee based income/FBI) mengalami kenaikan sebesar 16,98% dari Rp42,46 miliar pada Juni 2023 menjadi Rp51,15 miliar pada Juni 2024. Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) BNC untuk enam bulan pertama tahun 2024 tercatat sebesar Rp1,55 triliun, meningkat dibandingkan dengan Rp1,38 triliun NII pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Efisiensi dalam operasional perbankan telah menghasilkan hasil yang positif. BNC terus fokus pada peningkatan kinerja dengan melakukan berbagai langkah efisiensi dalam operasional perbankan. Aditya menjelaskan bahwa dengan meningkatnya use case yang dimiliki, BNC kini lebih matang dan memiliki kesadaran serta manajemen risiko yang lebih baik.

Tindakan efisiensi ini telah membuahkan hasil yang terlihat dari rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 100,27% pada Juni 2024, mengalami penurunan signifikan sebesar 15,72% dari posisi Juni tahun sebelumnya yang mencapai 115,99%.

Meskipun masih mengalami kerugian tipis sebesar Rp6,15 miliar di semester I 2024, hasil ini jauh lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan kerugian sebesar Rp326,78 miliar. "Kami optimis bahwa kinerja yang baik ini akan semakin meningkat di semester kedua tahun ini. Kami berusaha sebaik mungkin untuk mencapai hasil positif di akhir tahun ini. Kami yakin dengan dukungan dari nasabah, mitra strategis, regulator, dan pemegang saham, hal tersebut dapat tercapai dengan selalu menjalankan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan bank," ungkapnya.

Penambahan modal melalui HMETD VII

Sebagai bentuk dukungan dari Pemegang Saham, terutama PT Akulaku Silvrr Indonesia yang berperan sebagai Pemegang Saham Pengendali, BNC telah melaksanakan Penawaran Umum Terbatas VII pada tanggal 12-18 Juli 2024. Dalam kegiatan ini, BNC menawarkan 1.312 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp300 per saham, di mana PT Akulaku Silvrr Indonesia berfungsi sebagai Pembeli Siaga.

BNC melayani segmen yang lebih luas

Bank Neo Commerce terus berinovasi dalam berbagai aspek. Sejak peluncuran neobank pada awal tahun 2021, aplikasi mobile banking BNC telah dikenal sebagai platform perbankan digital yang menawarkan layanan dan fitur yang lengkap serta terintegrasi, memenuhi berbagai kebutuhan nasabah, terutama nasabah perorangan. Mulai tahun lalu, BNC juga telah memperluas layanannya untuk mencakup segmen nasabah UMKM.

"Dengan adanya perluasan segmen ini, BNC menambah beragam fitur dan layanan, termasuk pembayaran melalui QRIS dan VA, serta Neo Bisnis yang dirancang untuk membantu pelaku UMKM dalam meningkatkan aktivitas usaha mereka."

Kami juga berkomitmen untuk terus mengembangkan layanan Corporate Internet Banking (CIB) khusus bagi nasabah korporasi, yang dilengkapi dengan layanan payroll. Target kami adalah mencapai 100 ribu rekening aktif dari layanan payroll hingga akhir tahun 2024 untuk mendorong pertumbuhan dana murah (CASA).

(Seraphine Claire)

Baca Juga: Pencarian Korban Hilang Di Sumut Intensif, Tim SAR Manfaatkan Cuaca Membaik
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.