Rajawali Nusindo Menyalurkan Bantuan Pangan Kepada 374.197 KRS Di Jawa Timur Untuk Mengurangi Angka Stunting

Kamis, 29 Agustus 2024

    Bagikan:
Penulis: Seraphine Claire
(Gambar: Dok/Rajawali)

PT Rajawali Nusindo (Nusindo) terus berkomitmen untuk meningkatkan perannya dalam mengurangi angka stunting di Indonesia. Sebagai anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID FOOD, Nusindo aktif terlibat dalam program penyaluran bantuan pangan untuk penanganan stunting, yang mencakup penyediaan telur ayam dan daging ayam, yang diinisiasi oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Sekretaris Korporasi Rajawali Nusindo, Sofyan Effendi, menjelaskan bahwa kontribusi Nusindo dalam penanganan stunting tidak terlepas dari kepercayaan pemerintah kepada ID FOOD sebagai operator penyaluran bantuan.

“ID FOOD telah ditugaskan untuk menyalurkan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dalam rangka bantuan pangan penanganan stunting pada tahun 2024. Program ini bertujuan untuk menurunkan angka stunting serta mengurangi kerawanan pangan dan gizi di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, ID FOOD bekerja sama dengan Nusindo untuk penyaluran di Provinsi Banten, Jawa Timur, NTT, dan Sulawesi Barat,” tuturnya.

Sofyan menambahkan bahwa pada tahun ini, Nusindo akan menyalurkan total 1,6 juta paket bantuan pangan untuk penanganan stunting, yang akan dilakukan dalam tiga tahap penyaluran. Paket bantuan tersebut akan didistribusikan ke empat provinsi, yaitu Banten dengan 277 ribu paket, Jawa Timur dengan 1,1 juta paket, NTT dengan 219 ribu paket, dan Sulawesi Barat dengan 61 ribu paket bantuan.

Dari empat provinsi yang disebutkan, Jawa Timur merupakan provinsi dengan alokasi bantuan terbanyak, yaitu sebanyak 1,1 juta paket bantuan, demikian disampaikan oleh Sofyan. Ia juga menjelaskan bahwa penyaluran bantuan pangan untuk pencegahan stunting di Jawa Timur akan dilakukan hingga bulan Agustus, dengan total 374.197 penerima manfaat yang merupakan keluarga berisiko stunting (KRS) yang tersebar di 38 kabupaten dan kota.

Adapun 38 kabupaten dan kota yang akan menerima alokasi bantuan pada bulan Agustus terdiri dari Lumajang dengan 11.726 KRS, Jember 23.907 KRS, Banyuwangi 13.828 KRS, Bondowoso 11.218 KRS, Situbondo 9.793 KRS, Probolinggo 16.475 KRS, Kota Probolinggo 2.629 KRS, Pacitan 6.287 KRS, Ponorogo 5.401 KRS, Nganjuk 12.177 KRS, Madiun 7.159 KRS, Magetan 5.061 KRS, Ngawi 11.386 KRS, Kota Madiun 931 KRS, Trenggalek 7.288 KRS, Tulungagung 8.034 KRS, Blitar 9.529 KRS, Kediri 24.142 KRS, dan Malang 27.636 KRS.

Di sisi lain, penyaluran di Kota Surabaya mencapai 15.091 KRS, Kota Kediri 2.155 KRS, Kota Blitar 1.125 KRS, Kota Malang 4.821 KRS, Kota Batu 1.103 KRS, Pasuruan 17.025 KRS, Sidoarjo 10.908 KRS, Mojokerto 10.847 KRS, Jombang 13.617 KRS, Kota Pasuruan 1.990 KRS, Kota Mojokerto 796 KRS, Bojonegoro 12.403 KRS, Tuban 10.518 KRS, Lamongan 11.842 KRS, Gresik 10.606 KRS, Bangkalan 7.854 KRS, Sampang 10.577 KRS, Pamekasan 7.173 KRS, dan Semenep 9.139 KRS.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) saat ini tengah aktif dalam upaya menurunkan angka stunting. Target Pemprov adalah mengurangi kasus stunting hingga mencapai 14% pada tahun ini, lebih rendah dibandingkan angka 17,7% yang tercatat pada tahun 2023.

Sofyan menjelaskan bahwa program penyaluran bantuan pangan untuk penanganan stunting merupakan salah satu bentuk kerjasama antara pemerintah pusat, dalam hal ini Bapanas dan ID FOOD, dalam melaksanakan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2021 mengenai Percepatan Penurunan Stunting.

“Paket bantuan yang disalurkan terdiri dari 10 butir telur dan 0,9 hingga 1 kg daging ayam beku, yang tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat, tetapi juga untuk memastikan produk pangan dari peternak dapat terserap di pasar dengan harga yang wajar,” ungkapnya.

Sofyan menambahkan bahwa salah satu strategi untuk mendukung peternak ayam dan telur adalah dengan melakukan offtake telur dan ayam dengan harga yang menguntungkan. “Dalam hal ini, program bantuan pangan Nusindo berperan sebagai offtaker untuk ayam dan telur yang dihasilkan oleh peternak mandiri,” tuturnya.

Saat ini, lebih dari 100 mitra peternak lokal telah bekerja sama dengan ID FOOD sebagai pemasok daging dan telur ayam untuk keluarga yang berisiko stunting. "Melalui program ini, Rajawali Nusindo bersama ID FOOD akan menyerap telur dan daging ayam dari peternak mandiri kecil dengan harga yang baik dan stabil, sesuai dengan harga eceran tertinggi, guna menjaga kepastian dan stabilitas harga di tingkat peternak," jelasnya.

Dalam program ini, Rajawali Nusindo berfungsi sebagai penyedia produk telur dan daging ayam, sementara PT BGR Logistik Indonesia (BLI) bertindak sebagai transporter. “Kami juga masih berkolaborasi dengan PT Pos Indonesia dalam proses distribusi,” tambahnya.

Sekilas tentang PT Rajawali Nusindo (Anggota ID FOOD)

PT Rajawali Nusindo adalah anak perusahaan dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID FOOD, yang beroperasi di bidang perdagangan dan distribusi produk pangan serta non-pangan di Indonesia.

(Seraphine Claire)

Baca Juga: Pencarian Korban Hilang Di Sumut Intensif, Tim SAR Manfaatkan Cuaca Membaik
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.