KONEKIN Memperkenalkan Potret Inklusivitas: Diskusi Tentang Jaminan Kesempatan Kerja Untuk Penyandang Disabilitas

Selasa, 17 Desember 2024

    Bagikan:
Penulis: Seraphine Claire
(Dok/KONEKIN)

Bersamaan dengan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Koneksi Indonesia Inklusif (KONEKIN), yaitu Pesta Inklusif pada hari Jumat, 6 Desember 2024 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, tema yang diusung adalah “Setara dan Berdaya menuju Indonesia Emas 2045”. Dalam kesempatan ini, KONEKIN meluncurkan Potret Inklusivitas sebagai laporan mengenai kondisi inklusi disabilitas di Indonesia, yang berfokus pada empat sektor utama: pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan akses publik, yang ditandai dengan diadakannya Diskusi Publik.

KONEKIN berkomitmen untuk mendukung terciptanya masyarakat yang inklusif dan adil bagi semua penyandang disabilitas. Laporan ini merupakan langkah kami untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang tantangan dan peluang yang ada, serta menyusun rekomendasi yang berarti bagi semua pemangku kepentingan. Pengumpulan data untuk Potret Inklusivitas dilakukan melalui metode survei, wawancara, dan diskusi.

Dalam tema ketenagakerjaan, Potret Inklusivitas mengidentifikasi praktik baik dari beberapa perusahaan yang secara konsisten menerapkan agenda inklusivitas di tempat kerja, seperti Alfamart, Pegadaian, Pertamina, dan Unilever Indonesia.

Diskusi Publik yang diadakan dengan judul “Potret Inklusivitas: Peluang Kerja Setara” memfokuskan pembahasan pada lanskap dunia kerja di mana semua kelompok masyarakat berhak mendapatkan kesempatan kerja yang adil, termasuk penyandang disabilitas.

Dalam Diskusi Publik tersebut, KONEKIN menghadirkan berbagai narasumber, antara lain Direktur Bina Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Kemnaker Siti Kustiati, Head of Communication & Chair EDI Board Unilever Indonesia Kristy Nelwan, serta Stevano Ryan Oliver Yap dan Aidan Azkafaro Deson, yang keduanya merupakan alumni program YOU-STEP, hasil kolaborasi antara KONEKIN dan Unilever Indonesia.

Diskusi Publik ini mengangkat isu diskriminasi yang masih dialami oleh individu dengan disabilitas dalam sektor ketenagakerjaan. Oleh karena itu, tujuan dari Diskusi Publik ini adalah untuk mengeksplorasi lebih dalam mengenai kesempatan yang adil dan setara bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa adanya perbedaan, serta mencari solusi yang dapat diimplementasikan secara bersama-sama.

"Kami berharap setiap perusahaan dapat mematuhi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 yang menetapkan kuota penempatan sebesar 1 persen untuk penyandang disabilitas. Dengan demikian, individu dengan disabilitas dapat mencapai kemandirian finansial," ungkap Siti pada Jumat (6/12/24).

Kristy Nelwan, Kepala Komunikasi & Ketua Dewan EDI Unilever Indonesia, menekankan bahwa kesadaran akan keberagaman yang disertai dengan tindakan nyata akan memberikan manfaat bagi semua pihak, termasuk pelaku usaha. "Diskusi dan informasi yang disajikan dalam laporan Potret Inklusivitas mendorong urgensi untuk memahami mengapa dan bagaimana pelaku usaha harus melibatkan penyandang disabilitas sebagai bagian dari masyarakat yang layak mendapatkan perhatian dan dukungan yang adil serta setara untuk mengoptimalkan potensi mereka."

"Dalam upaya mewujudkan keadilan serta menghapus diskriminasi dan stigma terhadap penyandang disabilitas, Unilever Indonesia melakukan berbagai kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk mempersiapkan mahasiswa dengan disabilitas untuk memasuki dunia kerja, serta meluncurkan kampanye dan iklan yang lebih inklusif," tutup Kristy.

KONEKIN berharap bahwa Potret Inklusivitas yang diluncurkan dalam acara tahunan Pesta Inklusif dapat menjadi referensi data mengenai perkembangan dunia disabilitas di Indonesia dalam empat aspek, yaitu pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan akses publik. Potret Inklusivitas juga diharapkan dapat menginspirasi berbagai elemen, termasuk sektor swasta, untuk mendorong terciptanya Indonesia yang lebih inklusif.

(Seraphine Claire)

Baca Juga: Pencarian Korban Hilang Di Sumut Intensif, Tim SAR Manfaatkan Cuaca Membaik
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.