PTPN Group Melaksanakan Strategi Pemberdayaan Komunitas Melalui Kerjasama Dengan Petani Tebu

Selasa, 21 Januari 2025

    Bagikan:
Penulis: Seraphine Claire
(Dok/PTPN Group)

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menegaskan dedikasi PTPN Group dalam mendukung program Kementerian BUMN dan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Pernyataan ini disampaikan Ghani saat mendampingi kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, yang bertujuan untuk meninjau Program UKM dan Pemberdayaan di Mojokerto pada hari Kamis, 16 Januari 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, serta Penjabat Wali Kota dan Bupati Mojokerto, mengunjungi beberapa inisiatif seperti Kelompok Pemberdayaan PNM Mekaar, Perkebunan Tebu Rakyat PT Sinergi Gula Nusantara, dan Pemberdayaan Ekonomi Desa melalui program Desa BRILian.

Ghani menjelaskan bahwa BUMN, dengan berbagai fungsinya, memiliki program yang melibatkan masyarakat sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan. "Sebagai contoh, PTPN Group menjalin kemitraan plasma dengan petani melalui pola kerja sama yang saling menguntungkan. Kami menyadari bahwa kolaborasi sangat diperlukan," ujarnya.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Mahmudi, menambahkan bahwa keberhasilan program pemberdayaan masyarakat bergantung pada komitmen dan sinergi antara semua pihak yang terlibat. "Komitmen dan sinergi dari berbagai pihak, termasuk kementerian, instansi, lembaga, dan pemerintah, sangat penting agar program pemberdayaan yang melibatkan masyarakat dapat berjalan dengan baik," ungkapnya.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, memberikan penghargaan kepada SGN atas dedikasi mereka dalam mendukung program swasembada gula melalui pemberdayaan petani tebu. Muhaimin menilai bahwa inisiatif-inisiatif inovatif yang dilakukan SGN sebagai bagian dari Holding Perkebunan Nusantara, termasuk platform pengembangan petani, telah memberikan dampak yang signifikan terhadap penguatan sektor tebu di tanah air. “PT SGN telah menunjukkan kontribusi yang luar biasa melalui inovasi dan tindakan nyata. Program inkubasi tebu yang mereka laksanakan tidak hanya mempercepat regenerasi petani, tetapi juga menciptakan peluang bagi generasi muda untuk berpartisipasi secara aktif,” tuturnya.

Muhaimin juga menyampaikan keyakinan bahwa bangsa Indonesia memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan swasembada pertanian demi mencapai kemandirian pangan, energi, dan ekonomi, berkat dukungan dari berbagai pihak. “Dengan semangat kolaborasi, sinergi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, kita akan dapat melaksanakan pembangunan dengan lebih cepat,” harapnya.

Kemitraan Petani Tebu sebagai Contoh Optimal Pemberdayaan Masyarakat

Model kemitraan antara pabrik gula dan petani tebu melalui sistem bagi hasil dianggap sebagai bentuk kolaborasi yang lebih efektif dalam pemberdayaan masyarakat dibandingkan dengan model kemitraan lainnya yang bersifat transaksional. Dalam kerjasama ini, petani tebu yang menjadi mitra mendapatkan bimbingan dari pabrik gula mengenai teknik budidaya tebu, akses ke lembaga perbankan dan keuangan, serta berbagai fasilitas lain yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas gula mereka. "Model kemitraan petani tebu merupakan contoh terbaik dari kerjasama yang saling menguntungkan. Berbagai kemudahan akses dan jaringan disediakan untuk petani tebu," ungkap Mahmudi.

Akses terhadap modal menjadi salah satu tantangan utama yang mempengaruhi keberlangsungan usaha tebu. Oleh karena itu, PTPN bekerja sama dengan SGN dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk memanfaatkan program KUR (Kredit Usaha Rakyat) Khusus Klaster sebagai langkah nyata dalam memperkuat ekosistem tebu rakyat. "Sosialisasi telah dilakukan bersama Kemenko Bidang Perekonomian untuk memanfaatkan program KUR Khusus Klaster oleh petani tebu, di mana tidak ada batasan plafon. Ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan modal petani," jelasnya.

Pemberdayaan Generasi Z dalam Sektor Agribisnis Tebu

SGN memiliki program yang berdampak luas, mulai dari memastikan pasokan bahan baku tebu untuk pabrik gula hingga menciptakan lapangan kerja baru di sektor perkebunan melalui pengembangan wirausaha muda yang dikenal sebagai agripreneur. Program ini juga memberikan berbagai manfaat positif lainnya, termasuk regenerasi petani.

Saat ini, terdapat 50 peserta program yang berhasil lolos seleksi dari lebih dari 3.000 pendaftar. Mereka tersebar di tiga lokasi, yaitu Pekalongan, Jawa Tengah (10 peserta), Madiun (19 peserta), dan Kediri (21 peserta). "Sebanyak 10 agripreneur akan mengelola 50 hektar kebun tebu, mirip dengan mini estate. Kami menyediakan pelatihan serta akses ke berbagai lembaga untuk meningkatkan produktivitas tebu mereka. Semakin baik pengelolaan kebun, semakin tinggi pendapatan yang dapat mereka raih," jelas Mahmudi.

Mahmudi juga mengungkapkan bahwa SGN berencana untuk meningkatkan jumlah peserta program agripreneur guna mendukung pencapaian swasembada gula nasional. "Dalam waktu dekat, kami akan melakukan rekrutmen baru, sehingga diharapkan dapat memperluas area kebun baru dan meningkatkan pasokan bahan baku tebu giling," tambahnya.

Menanggapi inisiatif ini, Muhaimin Iskandar menyatakan dukungannya dan berharap program ini dapat menghidupkan kembali industri gula nasional. "Kami tentu mendukung dan berharap inkubator agripreneur di sektor tebu ini, yang telah memulai berbagai inovasi dan metode kerja baru, dapat menghidupkan kembali industri gula konsumsi, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan para petani kita," ungkapnya.

Muhaimin juga menekankan pentingnya regenerasi petani melalui program ini. "Petani muda menjadi perhatian utama karena kita mengalami keterlambatan dalam regenerasi sektor pertanian," tuturnya.

Peluncuran Program IRMAS

Salah satu inisiatif lain dari SGN adalah Program Irigasi Manis atau IRMAS. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman tebu para petani melalui perbaikan sistem irigasi. SGN menyediakan bantuan berupa 50 paket pompa dan sumur beserta perlengkapannya untuk petani tebu di daerah Mojokerto.

"Untuk memastikan ketersediaan air, kami menyediakan paket pompa dan sumur bagi petani tebu melalui program IRMAS. Diharapkan pasokan air yang cukup dapat meningkatkan produktivitas gula, sehingga kesejahteraan petani juga meningkat," jelas Mahmudi.

Mahmudi menambahkan bahwa saat ini terdapat 89.777 hektar lahan milik petani yang belum dilengkapi dengan sistem irigasi yang memadai, sehingga produktivitasnya hanya sekitar 60 ton per hektar dengan total potensi tebu mencapai 5,38 juta ton. Dengan pelaksanaan program IRMAS, diharapkan produktivitas dapat meningkat hingga 30 ton per hektar, sehingga potensi total tebu dapat meningkat menjadi 8,04 juta ton.

Selain itu, SGN juga meluncurkan program perbaikan ratoon tebu rakyat untuk periode 2024–2029, yang mencakup penyediaan benih unggul, peningkatan rendemen melalui penataan varietas unggul, digitalisasi ekosistem tebu rakyat melalui aplikasi ETERA, serta restrukturisasi organisasi petani untuk meningkatkan akses pendanaan dan kemitraan. Dengan berbagai langkah tersebut, SGN optimis dapat mendukung swasembada gula nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani tebu.

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berfokus pada sektor agro bisnis, khususnya dalam komoditas kelapa sawit dan karet. Perseroan didirikan pada tanggal 11 Maret 1996, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 yang ditetapkan pada 14 Februari 1996.

Pemerintah kemudian melakukan perubahan dalam pengelolaan BUMN Perkebunan dengan menetapkan Perseroan sebagai induk dari seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014 yang dikeluarkan pada 17 September 2014. Sebagai perusahaan induk di sektor perkebunan, Perseroan kini memegang saham mayoritas dari tiga sub holding, yaitu Supporting Co (PTPN I), Palm Co (PTPN IV), dan Sugar Co (PT Sinergi Gula Nusantara).

Di samping itu, terdapat beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran produk perkebunan, seperti PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN), serta anak perusahaan yang fokus pada riset dan pengembangan komoditas perkebunan, yaitu PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN). Selain itu, terdapat juga anak perusahaan lain seperti PT LPP Agro Nusantara (LPPAN), PT Industri Nabati Lestari (INL), PT Kawasan PRESS RELEASE Industri Nusantara (KINRA), PT Industri Karet Nusantara (IKN), PT Bio Industri Nusantara (BIONUSA), dan PT Sri Pamela Medika Nusantara (SPMN).

Saat ini, Perseroan secara konsolidasi merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total luas lahan konsesi perkebunan. Produk komoditas yang dihasilkan oleh Perseroan mencakup berbagai jenis, termasuk kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, tembakau, dan kakao, beserta produk hilirnya. Perseroan juga sedang melaksanakan berbagai upaya transformasi bisnis di sektor budidaya tanaman perkebunan (on-farm), pengolahan tanaman perkebunan (off-farm), serta unit-unit pendukung lainnya untuk meningkatkan kinerja, produktivitas, dan efisiensi bisnis.

(Seraphine Claire)

Baca Juga: Pencarian Korban Hilang Di Sumut Intensif, Tim SAR Manfaatkan Cuaca Membaik
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.