Kementerian Kesehatan Meluncurkan Buku Panduan Dan Lembar Balik Tuberkulosis Untuk Tenaga Kesehatan Dan Kader

Jumat, 24 Januari 2025

    Bagikan:
Penulis: Seraphine Claire
(Dok/Kementerian Kesehatan)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit, telah meluncurkan Buku Panduan dan Lembar Balik Tuberkulosis (TB) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan kader dalam mendukung upaya eliminasi TB di Indonesia pada tahun 2030. Acara peluncuran ini dilaksanakan di Aula Siwabessy, Gedung Prof. Sujudi pada hari Rabu, 22 Januari 2025.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan komitmen pemerintah dalam melaksanakan tiga program prioritas (Quick Wins) di sektor kesehatan. Program-program ini dirancang untuk memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat serta menjadi langkah strategis dalam mendukung visi Presiden Prabowo Subianto di bidang kesehatan.

“Quick Wins ini terdiri dari tiga fokus utama: penyediaan screening kesehatan gratis untuk 280 juta warga Indonesia, percepatan penanganan tuberkulosis, dan pembangunan rumah sakit di daerah kabupaten/kota yang tertinggal dan terpencil. Semua program ini diharapkan dapat berjalan secara penuh mulai Januari ini, sesuai dengan prinsip Quick Win yang menekankan pada hasil yang cepat dan tepat,” ungkap Menkes Budi dalam sambutannya.

Menteri Budi juga menjelaskan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam penanganan TB. Penyakit ini menyebabkan sekitar 136.000 kematian setiap tahun, yang setara dengan dua kematian setiap lima menit. Oleh karena itu, Menkes menekankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang komprehensif untuk mengatasi tantangan ini.

“Target kami adalah menemukan 1 juta kasus TB tahun ini dari estimasi WHO yang mencapai 1,08 juta kasus. Selain deteksi, kami juga memastikan bahwa minimal 90% pasien memulai dan menyelesaikan pengobatan. Kami telah memperbaiki rezim pengobatan agar lebih singkat dan efektif, baik untuk pasien TB yang sensitif terhadap obat maupun yang resisten,” jelas Menteri.

Pendekatan inovatif, seperti pendampingan pasien oleh kader dan tenaga kesehatan, akan terus diperkuat. Panduan berbasis buku lembar balik telah disiapkan untuk membantu kader dalam menjelaskan pentingnya pengobatan kepada masyarakat dengan cara yang efektif.

Menteri Kesehatan mengungkapkan bahwa program Quick Win kedua, yaitu skrining kesehatan gratis, bertujuan untuk memastikan akses pemeriksaan kesehatan tanpa biaya bagi seluruh masyarakat Indonesia. Saat ini, persiapan untuk program ini telah mencapai tahap akhir, dengan peluncuran resmi yang direncanakan pada Februari 2025. Skrining ini diharapkan dapat mendeteksi berbagai penyakit lebih awal, termasuk penyakit tidak menular yang menjadi ancaman utama bagi masyarakat.

Selain itu, Quick Win ketiga mencakup pembangunan rumah sakit di daerah-daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai upaya untuk meratakan layanan kesehatan. Pemerintah telah memulai pembangunan rumah sakit di kabupaten/kota yang selama ini sulit dijangkau, dengan rencana untuk membangun 32 rumah sakit baru pada tahun ini.

“Rumah sakit ini akan dibangun di lokasi yang mungkin belum dikenal oleh banyak orang. Diharapkan, fasilitas ini dapat selesai dan mulai beroperasi sebelum akhir tahun 2025,” tambah Menteri Kesehatan.

Menteri Budi juga memberikan penghargaan kepada seluruh kader kesehatan yang berperan penting dalam program eliminasi TB. Untuk meningkatkan motivasi, akan diadakan kompetisi bagi kader terbaik. “Kader terbaik akan diundang untuk bertemu dengan Menteri dan menerima penghargaan berupa sertifikat sebagai bentuk apresiasi,” jelas Menkes.

Melalui akselerasi tiga Quick Wins ini, pemerintah optimis dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih baik, merata, dan efektif. “Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan gerakan bersama seluruh masyarakat Indonesia. Dengan kolaborasi dan semangat yang tinggi, kita dapat mewujudkan Indonesia yang lebih sehat,” tutup Menteri Kesehatan.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Penyelenggara dr. Yudhi Pramono menyampaikan bahwa buku panduan dan lembar balik ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan kader dalam memberikan edukasi mengenai TB kepada masyarakat. “Buku ini akan menjadi alat bantu yang komprehensif dan terstandar, mempermudah komunikasi, informasi, dan edukasi terkait TB, baik kepada pasien maupun masyarakat umum.”

Buku panduan ini diharapkan mampu menjangkau lebih dari 1,3 juta kader posyandu dan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Dengan adanya alat bantu ini, kader dan tenaga kesehatan dapat menyampaikan informasi dengan lebih efektif kepada masyarakat, meningkatkan kesadaran, serta memperkuat kolaborasi dalam upaya pemberantasan TB.

Dalam peluncuran ini, dr. Yudhi menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pemberdayaan tenaga kesehatan dan kader, serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam mencapai target Indonesia bebas TB pada tahun 2030.

(Seraphine Claire)

Baca Juga: Pencarian Korban Hilang Di Sumut Intensif, Tim SAR Manfaatkan Cuaca Membaik
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.