Terungkap Bahwa Pindad Maung MV3 Garuda Akan Dijadikan Sebagai Kendaraan Dinas Untuk Menteri

Senin, 11 November 2024

    Bagikan:
Penulis: Maya Kirana
(Pindad Maung MV3 Limousine. PT Pindad)

Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi kepada para Menteri untuk menggunakan kendaraan dinas yang diproduksi oleh PT Pindad. Kendaraan yang dimaksud adalah Pindad Maung MV3 Garuda.

Abraham Mose, Direktur Utama PT Pindad, mengungkapkan bahwa perusahaan saat ini sedang mempersiapkan produksi Maung MV3 Garuda untuk digunakan sebagai kendaraan dinas bagi para menteri dan pejabat lainnya. Oleh karena itu, perusahaan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah sebelum memulai produksi Maung generasi ketiga ini.

“Sesuai dengan arahan Bapak Presiden RI (Prabowo Subianto), kami sedang mempersiapkan MV3 Garuda untuk kendaraan dinas atau operasional para menteri dan jajaran. Proses koordinasi dengan pemerintah masih berlangsung secara aktif. Kami berharap dukungan dan doa restu dari semua pihak, termasuk masyarakat, agar semua dapat berjalan dengan baik,” ujar Abraham.

MV3 Garuda adalah tipe Maung yang dirancang sebagai kendaraan operasional (ranops). Hingga saat ini, perusahaan telah memproduksi MV3 Garuda Limousine yang telah digunakan sebagai mobil kepresidenan.

Kendaraan Maung tidak dapat dipisahkan dari kontribusi dan dukungan Presiden Ke-8 Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto. Sejak beliau menjabat sebagai Menteri Pertahanan, ide-ide inovatif mengenai kendaraan taktis dan operasional selalu beliau sampaikan. Komunikasi yang aktif antara Bapak Prabowo dan PT Pindad telah menghasilkan Maung MV1, yang kini terus dikembangkan hingga mencapai generasi ketiga. Keberhasilan ini bahkan membawa Maung digunakan sebagai kendaraan kepresidenan MV3 Garuda Limousine, ujar Abraham Mose.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit P Santosa, menjelaskan perjalanan panjang yang dilalui oleh Pindad dalam memproduksi MV3 (Maung Vehicle Generasi Ke-3).

Ia menambahkan bahwa saat ini Pindad sedang berupaya untuk membangun ekosistem industri yang komprehensif bagi industri otomotif nasional. Ia juga menilai bahwa saat ini belum ada pabrikan di Indonesia yang mampu melakukan seluruh tahapan pengembangan hingga produksi dalam siklus lengkap (full cycle vehicle development) di dalam negeri.

Tahapan-tahapan tersebut meliputi perancangan, pengembangan produk, validasi, sertifikasi, dan produksi dalam skala besar. Mengenai Maung, Sigit menjelaskan bahwa Pindad bertanggung jawab atas perancangan, pengembangan produk, proses manufaktur, perakitan, serta tahap pengujian dan evaluasinya.

Pengembangan kemampuan dalam bidang rekayasa dan produksi massal tidak hanya dilakukan di PT Pindad, tetapi juga melibatkan ekosistem pemasok yang jumlahnya mencapai ratusan dan tersebar di seluruh Indonesia, ungkapnya.

Sigit menekankan bahwa dalam pengembangan Maung, PT Pindad mengutamakan penggunaan komponen lokal. "Untuk komponen yang belum ada di dalam negeri, seperti mesin, transmisi, dan lainnya, kami menjalin kerja sama dengan mitra strategis global, yang merupakan praktik umum dalam industri otomotif," tambahnya.

(Maya Kirana)

Baca Juga: Wuling Perkenalkan Darion Di Surabaya, Awal Ekspansi MPV Hijau Di Indonesia
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.