Jaringan Supercharger Tesla kini semakin dapat diakses oleh kendaraan listrik (EV) dari produsen lain. Namun, hal ini menimbulkan tantangan baru karena posisi port pengisian daya berbeda-beda di setiap model kendaraan.
Menurut laporan dari ArenaEV pada hari Rabu, Supercharger awalnya dirancang khusus untuk mobil Tesla, sehingga kabel pengisiannya memiliki panjang yang terbatas. Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan lain yang memanfaatkan Supercharger, Tesla memutuskan untuk menambah jumlah kabel yang lebih panjang di stasiun pengisian daya mereka.
Dalam waktu 18 bulan ke depan, Tesla berharap jumlah kabel panjang akan melebihi jumlah kabel pendek.
Tesla juga telah meningkatkan akurasi dalam memperkirakan ketersediaan slot di stasiun Supercharger.
Perusahaan kini mampu mendeteksi ketika kendaraan listrik dengan port pengisian yang terletak di lokasi selain sisi kiri belakang atau kanan depan menggunakan Supercharger dengan kabel pendek. Ini akan mengurangi kesalahan dalam estimasi ketersediaan slot.
Di masa mendatang, Tesla berencana untuk menghadirkan pemetaan lokasi yang lebih tepat serta pembaruan informasi ketersediaan slot yang lebih cepat.
Hingga saat ini, lebih dari 1.500 lokasi Supercharger telah dimodifikasi untuk memastikan bahwa pengemudi tidak perlu menggunakan lebih dari dua slot pengisian secara bersamaan, yang pada akhirnya meningkatkan kapasitas slot secara keseluruhan.
Sebagai langkah tambahan, Tesla mendorong produsen mobil lainnya untuk memindahkan lokasi port pengisian daya ke sisi kiri belakang atau kanan depan kendaraan mereka.
Tujuannya adalah untuk menciptakan kompatibilitas yang lebih baik dengan lebih dari 30 ribu Supercharger kabel pendek yang tersedia untuk kendaraan listrik di seluruh dunia.