Toyota Menyumbangkan Rp16 Miliar Untuk Dana Pelantikan Trump, Mengikuti Jejak Ford Dan GM

Selasa, 31 Desember 2024

    Bagikan:
Penulis: Maya Kirana
(ANTARA/HO-Toyota Astra Motor/am)

Segera setelah diketahui bahwa Ford dan GM masing-masing akan menyumbangkan 1 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp16,2 miliar dengan kurs saat ini) untuk pelantikan Donald Trump pada tanggal 20 Januari, Toyota Amerika Utara mengumumkan bahwa mereka juga akan menyamakan sumbangan para pesaingnya.

Menurut laporan dari laman Carscoops pada Selasa (31/12) waktu setempat, beberapa perusahaan lainnya juga turut menyumbang untuk dana tersebut, dan semua tanda menunjukkan bahwa total sumbangan akan melebihi jumlah sumbangan pelantikan pertama Trump sebagai presiden AS pada tahun 2017, yang mencapai Rp1,7 triliun.

Berbeda dengan para pesaingnya yang berbasis di Detroit, Toyota memilih untuk tidak meminjamkan kendaraan untuk acara tersebut, melainkan hanya memberikan sumbangan dalam bentuk tunai.

Meskipun jumlah Rp16,2 miliar mungkin tampak mengesankan, bagi Toyota, sebuah perusahaan global dengan aset sekitar Rp13,2 kuadriliun, angka tersebut terbilang sangat kecil. Hal ini dapat dianggap sebagai bentuk penghormatan yang sopan, bukan sebagai ikatan yang kuat.

Berinteraksi dengan Presiden yang baru terpilih dapat memberikan keuntungan bagi Toyota dalam meraih simpati. Trump telah mengancam untuk mengenakan tarif tinggi pada kendaraan impor dari Kanada dan Meksiko, yang dapat berdampak negatif bagi Toyota serta banyak produsen mobil lainnya.

Toyota memiliki pabrik di kedua negara tersebut, dengan Meksiko menjadi lokasi penting bagi perusahaan Jepang ini karena di sanalah mereka memproduksi Tacoma yang populer di pasar AS.

Perusahaan lain yang dilaporkan memberikan sumbangan masing-masing Rp16,2 miliar untuk acara pelantikan ini termasuk Amazon, Meta, dan Open AI.

Baik Uber maupun CEO-nya, Dara Khosrowshahi, dilaporkan juga menyumbangkan Rp16,2 miliar, begitu pula dengan manajer hedge-fund Ken Griffin.

“Menyumbang untuk pelantikan merupakan peluang besar bagi mereka untuk mendekati pemerintahan yang baru. Tidak ada dari mereka yang ingin menjadi sasaran kemarahan Trump selama empat tahun ke depan,” ungkap Direktur riset organisasi nirlaba OpenSecrets, Brendan Glaving.

Direktur riset kelompok advokasi reformasi politik Issue One, Michael Beckel, menambahkan bahwa “salah satu pepatah tertua di Washington adalah jika Anda tidak berada di meja, Anda berada di menu, dan biaya untuk mendapatkan tempat di meja tersebut terus meningkat.”

Perusahaan-perusahaan ini tidak hanya menunjukkan sikap dermawan, tetapi juga mengambil langkah untuk membeli polis asuransi, sehingga mereka tetap terlibat dalam diskusi politik saat pengambilan keputusan penting berlangsung.

Bagi Toyota, Ford, dan GM, keputusan-keputusan tersebut dapat menjadi penentu antara pertumbuhan jaringan perdagangan di Amerika Utara dan situasi sulit akibat tarif yang membebani.

(Maya Kirana)

Baca Juga: Wuling Perkenalkan Darion Di Surabaya, Awal Ekspansi MPV Hijau Di Indonesia
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.