Warga Solo Menganggap Mereka Dikhianati Oleh Produksi Mobil Esemka, Jokowi: Persaingan Di Sektor Otomotif Sangat Sulit

Selasa, 15 April 2025

    Bagikan:
Penulis: Maya Kirana

Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadapi gugatan dari calon pembeli mobil Esemka di Pengadilan Negeri Solo pada Selasa (8/4/2025). Penggugat, Aufaa Luqmana Re A (19), merasa tertipu dan menuntut ganti rugi sebesar Rp300 juta.

Warga yang berdomisili di Ngoresan, Jebres, Kota Solo ini mengajukan gugatan terhadap mantan Presiden dan Wakil Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin, serta kepada PT Solo Manufaktur Kreasi sebagai produsen mobil Esemka.

"Mobil Esemka dijanjikan sebagai mobil nasional yang terjangkau dan dapat dimiliki oleh masyarakat. Klien kami telah merencanakan untuk membeli dua unit, namun kenyataannya tidak ada produksi massal dan distribusi yang memadai," ungkap Sigit, pada Rabu (9/4/2025).

Jokowi mengangkat popularitas mobil Esemka saat menjabat sebagai wali kota Solo. Menurut penggugat, mobil Esemka telah ditawarkan kepada banyak calon pembeli, termasuk dirinya. Penggugat menilai bahwa para tergugat telah melakukan wanprestasi, sehingga kliennya menuntut ganti rugi sebesar Rp300 juta, yang setara dengan harga dua unit mobil yang ingin ia beli.

"Produknya tidak berlanjut, dan pemasaran tidak jelas. Akibatnya, klien kami tidak dapat memperoleh mobil yang diharapkannya," tutupnya.

Jokowi Mengakui Persaingan di Dunia Otomotif Sangat Ketat

Menanggapi gugatan dari warga Solo terkait produksi mobil Esemka, Jokowi menyatakan bahwa ia telah menyerahkan masalah ini kepada kuasa hukumnya. “Silakan tanyakan kepada pengacara, karena semua sudah kami serahkan kepada mereka. Urusan yang berbeda, pengacara yang berbeda,” kata Jokowi, pada Jumat (11/5/2025).

Jokowi menjelaskan mengenai mobil Esemka yang diharapkan dapat diproduksi secara massal sebagai mobil nasional. Mobil Esemka mulai dikenal saat dirinya menjabat sebagai wali kota Solo, di mana ia hanya berperan dalam mendorong karya anak SMK, seperti uji emisi. “Itu pabriknya siapa? Pabriknya swasta, sebagai wali kota kami hanya memberikan dorongan,” jelasnya.

Terkait dengan keberadaan investor yang bersedia mengembangkan mobil Esemka, Jokowi menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan isu yang terpisah. Sebagai wali kota, tugasnya hanya mendorong kehadiran investor.

“Namun, investasi di sektor otomotif memiliki tantangan yang tidak mudah. Para prinsipal yang telah lama beroperasi menawarkan harga yang kompetitif serta layanan purna jual yang tersedia di semua bengkel. Ini sangat kompleks,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kompleksitas mobil Esemka tidak hanya terbatas pada produksi unit. Ada banyak aspek lain yang perlu dipertimbangkan, seperti pemasaran dan layanan purna jual.

“Itu adalah tanggung jawab swasta. Tugas pemerintah adalah mendorong produk yang dihasilkan oleh masyarakat, agar ada minat investasi di sektor tersebut,” kata Jokowi.

Jokowi berharap agar pabrik Esemka dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya di masa mendatang. “Dengan demikian, pabrik ini dapat menyerap tenaga kerja dan memberikan peluang kerja, termasuk dalam penyediaan suku cadang dan lainnya. Ini akan menjadi hal yang baik untuk produk lokal,” ujarnya.

Meskipun demikian, Jokowi mengakui bahwa bersaing dalam dunia bisnis bukanlah hal yang mudah. “Bersaing di sektor otomotif juga sangat menantang. Banyak merek dari Eropa yang telah terbukti mengalami penutupan di negara kita, serta di negara-negara lain yang tidak bisa saya sebutkan,” tambahnya.

Jokowi sekali lagi menegaskan bahwa masalah pabrik sepenuhnya berada di ranah swasta. Ia menyatakan bahwa sebagai presiden, ia telah memberikan dukungan dengan hadir pada pembukaan pabrik tersebut.

“(Perkembangan pabrik) itu sudah menjadi tanggung jawab sektor swasta. Apakah kita harus terlibat lebih jauh? Sebagai Presiden, kami telah membuka pabrik tersebut, tetapi masalah produksi, pemasaran, dan keberhasilan penjualan adalah urusan perusahaan itu sendiri,” tuturnya.

(Maya Kirana)

Baca Juga: Wuling Perkenalkan Darion Di Surabaya, Awal Ekspansi MPV Hijau Di Indonesia
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.