Donald Trump Menunjukkan Kemungkinan Penundaan Tarif Impor Kendaraan Bermotor

Rabu, 16 April 2025

    Bagikan:
Penulis: Maya Kirana
(REUTERS/Carlos Barria)

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada hari Senin (14/4), menyatakan kemungkinan untuk memberikan pembebasan sementara kepada industri otomotif dari tarif baru yang sebelumnya telah diterapkannya. Penundaan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi produsen mobil untuk beradaptasi, termasuk memperbaiki rantai pasokan mereka. 

"Saya sedang mencari cara untuk mendukung beberapa perusahaan otomotif," ungkap Trump kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dilaporkan oleh Nikkei Asia.

Trump menambahkan bahwa produsen mobil memerlukan waktu untuk memindahkan produksi mereka dari Kanada, Meksiko, dan lokasi lainnya ke Amerika Serikat.

Matt Blunt, presiden American Automotive Policy Council, yang mewakili Ford, General Motors, dan Stellantis, menyatakan bahwa kelompok tersebut memiliki visi yang sejalan dengan Trump untuk meningkatkan produksi domestik.

"Ada peningkatan kesadaran bahwa tarif yang luas pada komponen dapat mengganggu tujuan bersama kita untuk membangun industri otomotif Amerika yang kuat dan berkembang, serta banyak dari transisi rantai pasokan ini akan memerlukan waktu," kata Blunt.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa Trump mungkin melunakkan kebijakan tarifnya, yang telah menyebabkan kepanikan di pasar keuangan dan menimbulkan kekhawatiran mendalam di kalangan ekonom Wall Street mengenai kemungkinan terjadinya resesi.

Trump mengumumkan tarif 25 persen untuk impor otomotif pada 27 Maret, yang ia sebut sebagai "permanen".

Minggu lalu, setelah penjualan besar-besaran di pasar obligasi yang menyebabkan kenaikan suku bunga utang AS, Trump mengumumkan penundaan tarif lainnya selama 90 hari. Tarif ini berlaku untuk banyak negara, kecuali China, dan sayangnya tidak mencakup tarif impor otomotif.

Pada saat yang sama, Trump meningkatkan tarif impor terhadap China menjadi 145 persen. Namun, ia juga mengumumkan kebijakan baru yang menangguhkan tarif untuk barang elektronik dari China.

"Saya tidak mengubah pendirian saya, tetapi saya bersikap fleksibel," kata Trump pada hari Senin.

Pemerintahan Trump mengklaim bahwa penerapan tarifnya telah mengisolasi China, sementara Amerika Serikat aktif menjalin komunikasi dengan negara-negara lain

Namun, China juga berusaha memperkuat hubungan di Asia dengan negara-negara yang terdampak oleh tarif yang diterapkan oleh Trump. Pada hari Senin, pemimpin China, Xi Jinping, mengadakan pertemuan di Hanoi dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, dengan menyampaikan pesan bahwa tidak ada pihak yang diuntungkan dalam konflik perdagangan ini.

Ketika ditanya mengenai pertemuan tersebut, Trump menyatakan bahwa kedua negara tersebut berkolusi untuk merugikan ekonomi AS dengan "berusaha mencari cara untuk mengacaukan Amerika Serikat."


(Maya Kirana)

Baca Juga: Wuling Perkenalkan Darion Di Surabaya, Awal Ekspansi MPV Hijau Di Indonesia
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.