Tribunnews.com/Handout

Pasar Aftermarket Otomotif Sedang Berkembang, Menawarkan Peluang Baru Untuk Industri Dalam Negeri

Jumat, 09 Mei 2025

Industri aftermarket otomotif di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan yang signifikan. Dengan jumlah kendaraan bermotor yang telah melebihi 180 juta unit, ditambah dengan usia kendaraan yang semakin tua dan tingkat penggunaan yang tinggi, kebutuhan akan suku cadang, perawatan, dan layanan berbasis teknologi meningkat pesat. Hal ini menciptakan peluang strategis bagi pelaku industri lokal untuk memperkuat posisi mereka di sektor yang terus berkembang ini. Peluang tersebut akan terlihat dalam penyelenggaraan INAPA 2025, sebuah pameran industri otomotif berskala internasional yang akan diadakan pada 21–23 Mei 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Pameran ini akan diikuti oleh lebih dari 1.500 peserta dari 40 negara, menjadi platform kolaborasi antara produsen, distributor, dan inovator aftermarket dari seluruh dunia. Menurut penelitian dari lembaga internasional, McKinsey dan Frost & Sullivan, sektor aftermarket diprediksi akan terus berkembang hingga tahun 2030, didorong oleh kebutuhan perawatan kendaraan, peralihan ke kendaraan listrik, dan digitalisasi layanan. Di Indonesia, tren ini semakin terasa dengan pertumbuhan kendaraan pribadi dan aktivitas transportasi daring yang meningkatkan permintaan terhadap layanan purna jual. “Jumlah mobil dan motor terus meningkat, dan semuanya memerlukan perawatan serta penggantian komponen. Pameran ini bukan hanya sekadar pameran, tetapi juga menjadi wadah strategis untuk mempertemukan para pelaku industri dan memenuhi kebutuhan pasar,” kata Presiden Direktur GEM Indonesia, Baki Lee, seperti yang dikutip pada Sabtu (10/5/2025).

Permintaan tertinggi berasal dari kendaraan yang telah beroperasi lebih dari lima tahun, terutama dalam sektor logistik dan transportasi harian. Ini menciptakan peluang pasar yang signifikan bagi penyedia suku cadang dan layanan pendukung lainnya, mulai dari bengkel hingga aplikasi berbasis layanan. Transformasi digital mulai memasuki dunia aftermarket, dengan layanan berbasis aplikasi, sistem diagnostik kendaraan pintar, dan solusi manajemen armada menjadi bagian dari tren baru yang memperluas peran sektor ini. Selain perawatan fisik kendaraan, pengelolaan data dan efisiensi operasional juga menjadi fokus. Sementara itu, meskipun adopsi kendaraan listrik mengalami perlambatan akibat perubahan kebijakan insentif, prospeknya tetap cerah. Kebutuhan akan sistem pengisian daya, komponen pengganti, dan layanan pendukung menciptakan ekosistem aftermarket baru yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Momentum kebangkitan ini merupakan peluang besar bagi industri lokal, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah di sektor suku cadang, karoseri, dan manufaktur ringan. Menurut asosiasi terkait, ratusan pelaku usaha di berbagai daerah memerlukan akses terhadap teknologi dan jaringan bisnis yang lebih luas. Pameran seperti INAPA menjadi platform strategis untuk membangun kemitraan baru, memperkenalkan inovasi, dan memperluas pasar bagi produk dan layanan lokal. Penyelenggara pameran menargetkan lebih dari 45.000 pengunjung B2B selama tiga hari acara. Meskipun sebagian besar transaksi tidak terjadi secara langsung, potensi kolaborasi jangka panjang dalam distribusi, investasi, dan transfer teknologi tetap terbuka lebar. Tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa acara seperti ini tidak hanya menghasilkan kerja sama bisnis, tetapi juga mendorong investasi baru di sektor manufaktur komponen, termasuk pembangunan fasilitas produksi di kawasan industri strategis.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.