Pendapatan Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Meningkat Di Semester I-2024, Ini Faktor Pendukungnya

Rabu, 31 Juli 2024

    Bagikan:
Penulis: Nora Jane
(Gambar: ANTARA FOTO/Rivan Awal Ringga)

IPCC berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih di semester I 2024, dengan laba bersih naik 2,24% menjadi Rp 80,69 miliar dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 78,91 miliar. Pencapaian ini didukung oleh peningkatan arus cargo alat berat sebesar 44,23% (YoY), cargo truck and bus sebesar 21,82% (YoY) di Terminal Satelit, meskipun terjadi penurunan untuk CBU sebesar 1,25% (YoY) secara konsolidasi.

Lebih rinci, Terminal Satelit melayani porsi terbesar sebesar 40,94%, diikuti oleh Terminal Internasional dengan 40,74%, dan Terminal Domestik sebesar 18,32%.

Pelayanan jasa terminal tetap menjadi andalan dalam menghasilkan pendapatan bagi IPCC dengan pertumbuhan sebesar 1,44% menjadi Rp 340,96 miliar pada paruh pertama tahun 2024.

Selanjutnya, pendapatan dari layanan PDC seperti pengusahaan tanah dan bangunan juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 45,23% dari Rp 5,8 miliar menjadi Rp 8,5 miliar.

Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi, menyatakan bahwa meskipun terjadi penurunan dalam nilai impor dan ekspor Indonesia, khususnya dalam sektor kargo kendaraan, IPCC berhasil mencatatkan kinerja yang positif.

Keberhasilan ini didorong oleh optimalisasi kinerja operasional, penerapan sistem keuangan (PRAYA), serta perubahan dalam pola bisnis di sektor komersial yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan.

Berbagai strategi bisnis yang telah diimplementasikan juga memberikan hasil yang menggembirakan, seperti layanan PDC (Pre-Delivery Centre), Port Stock, dan VPC (Vehicle Processing Centre).

Sugeng juga menambahkan bahwa peningkatan laba yang diperoleh sebagian besar disebabkan oleh pertumbuhan beban yang lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pendapatan.

Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan Perusahaan yang efisien di semua aspek dengan peningkatan digitalisasi serta transformasi yang dilakukan pada akhirnya akan memberikan manfaat yang optimal," kata Sugeng, pada hari Selasa (30/7).

Sementara itu, dari sisi EPS (Earning Per Share) atau laba per saham juga meningkat dari Rp43,40 di semester pertama tahun sebelumnya menjadi Rp44,37 di periode yang sama tahun ini. Dari segi profitabilitas juga menunjukkan kinerja yang positif.

Bersamaan dengan kenaikan Laba Tahun Berjalan tersebut, Net Profit Margin IPCC di semester pertama tahun ini melonjak menjadi 22,4% serta diikuti oleh EBITDA Margin yang juga meningkat menjadi 44,3%.

"Dalam menghadapi tantangan dan dengan harapan kondisi bisnis otomotif yang optimis akan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada bulan Oktober 2024, IPCC fokus pada pengembangan strategi bisnis yang berkelanjutan dan terus berusaha untuk memperluas pengelolaan terminal kendaraan di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur yang diharapkan dapat menciptakan konektivitas antar terminal yang pada akhirnya dapat menurunkan biaya logistik dengan proses yang efisien dan terintegrasi," jelas Sugeng.

Pada Semester II tahun 2024, diharapkan seluruh produsen mobil dapat mengirimkan semua barang yang diproduksi di dalam negeri untuk diekspor melalui terminal IPCC. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan volume impor kendaraan guna menciptakan kinerja yang optimal, sehingga IPCC dapat memberikan nilai tambah bagi Pemegang Saham melalui pembagian dividen.



(Nora Jane)

Baca Juga: Hadapi Ancaman Investasi Bodong, OJK Beri Penyuluhan Ke Mahasiswa UMSU
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.