Komisi VI DPR: Inisiatif 3 Juta Rumah Memberikan Kesempatan Bagi Sektor Industri Semen

Rabu, 26 Februari 2025

    Bagikan:
Penulis: Nora Jane
(ANTARA/HO-SIG)

Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, menyatakan bahwa program pembangunan tiga juta rumah dapat menciptakan peluang bagi industri semen, terutama di tengah meningkatnya biaya bahan baku dan keterbatasan anggaran infrastruktur.

Adisatrya menganggap bahwa kehadiran inovasi bata interlock presisi, yang merupakan produk turunan dari semen hijau PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), diharapkan dapat menjadi solusi untuk mendukung program pemerintah dalam menyediakan hunian yang layak dan ramah lingkungan bagi masyarakat.

"Masalah kelebihan kapasitas produksi, persaingan harga yang semakin ketat, serta perubahan kebijakan pemerintah terkait pembangunan infrastruktur, semakin mendorong pelaku industri semen untuk terus berinovasi," ungkap Adisatrya, seperti yang dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta pada hari Rabu.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap langkah SIG yang terus berinovasi di tengah berbagai tantangan yang dihadapi oleh industri semen, serta mendorong agar ketersediaan bata interlock presisi dapat diperluas untuk masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.

"Dalam beberapa tahun terakhir, industri semen di Indonesia telah menghadapi tantangan yang sangat signifikan," tambah Adisatrya.

Ia juga mengapresiasi keunggulan bata interlock presisi, yang telah terbukti efektif untuk digunakan di daerah dengan risiko gempa tinggi, serta memiliki waktu konstruksi yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan rumah konvensional.

"Diharapkan produk bata interlock presisi ini dapat segera menjangkau pasar nasional," ujarnya.

Dalam kunjungan di Kendal, Jawa Tengah, anggota Komisi VI DPR RI juga mengamati penggunaan paving block berpori sebagai solusi untuk kawasan yang sering tergenang.

Paving block berpori adalah salah satu inovasi beton berbasis semen hijau dari SIG yang memiliki kemampuan untuk menyerap air.

Sementara itu, Direktur Utama SIG, Donny Arsal, menyatakan bahwa aspek sosial dan lingkungan juga menjadi perhatian SIG dalam menjalankan operasional perusahaan sebagai wujud komitmen untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

"Inovasi semen hijau SIG memiliki emisi karbon yang lebih rendah hingga 38 persen dibandingkan semen konvensional, serta memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi, lebih dari 90 persen," jelas Donny.

"Dengan menggunakan semen hijau SIG, kita turut berkontribusi dalam upaya mengurangi emisi untuk menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus mendukung kemajuan industri dalam negeri," tambahnya.

(Nora Jane)

Baca Juga: Hadapi Ancaman Investasi Bodong, OJK Beri Penyuluhan Ke Mahasiswa UMSU
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.