Bapanas: Penguatan Koordinasi Stok Merupakan Kunci Untuk Menjaga Stabilitas Pangan Selama Bulan Ramadhan

Jumat, 04 April 2025

    Bagikan:
Penulis: Nora Jane
(ANTARA/Harianto)

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan bahwa penguatan stok cadangan pangan dan koordinasi antarinstansi, termasuk pelaksanaan operasi pasar pangan murah, merupakan faktor kunci dalam menjaga stabilitas harga pangan selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 2025.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa persiapan telah dilakukan jauh sebelumnya dengan melibatkan kementerian, lembaga, BUMN, pemerintah daerah, serta asosiasi pangan untuk memastikan ketersediaan pangan yang memadai selama Ramadhan hingga Lebaran.

"Intinya untuk menjaga stabilitas harga pangan adalah kolaborasi. Selain persiapan, cadangan pangan pemerintah juga menjadi faktor penting," ungkap Arief dalam Rapat Koordinasi yang bertujuan untuk Menjaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Pasca-Idul Fitri 1446 Hijriah, yang diadakan secara daring oleh Bapanas di Jakarta, pada hari Kamis.

Ia menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor untuk menciptakan kestabilan harga pangan selama periode Ramadhan hingga Lebaran, termasuk melalui operasi pasar pangan murah, sehingga masyarakat dapat mengakses harga yang stabil.

Arief juga menyebutkan bahwa salah satu langkah yang telah diambil adalah penguatan stok cadangan pangan pemerintah, terutama beras, yang saat ini mencapai hampir 2,2 juta ton.

"Kita telah mempersiapkan stok cadangan pangan pemerintah sebelumnya. Tahun lalu, stok beras kita mulai dari 800 ribu ton, kemudian meningkat menjadi 1 juta ton, 1,2 juta ton, 1,5 juta ton, dan saat ini mencapai 2,2 juta ton. Jadi, persiapan tahun ini cukup baik," tambahnya.

Pemerintah juga memastikan bahwa harga pangan yang diterima oleh konsumen tetap wajar dengan mempertimbangkan struktur biaya dari hulu hingga hilir. Bapanas menekankan pentingnya empati antara pelaku usaha di hulu dan hilir agar harga pangan tetap stabil dan terjangkau bagi konsumen.

Seluruh aspek distribusi pangan diawasi dengan ketat untuk memastikan bahwa harga di tingkat petani, pedagang, dan konsumen tetap dalam batas yang wajar selama bulan Ramadhan.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkomitmen untuk terus menerapkan transparansi dalam setiap langkah pengelolaan cadangan pangan dan distribusinya, sehingga harga pangan tetap terjaga.

"Kami selalu menyampaikan kepada publik secara terbuka mengenai perhitungan struktur biaya setiap produk, terutama untuk sembilan atau dua belas komoditas yang berada di bawah naungan Badan Pangan Nasional," tambahnya.

Langkah lain yang diambil oleh pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan selama Ramadhan hingga Idul Fitri adalah melalui pelaksanaan operasi pasar pangan murah yang dimulai dari 24 Februari hingga 29 Maret 2025.

Operasi pasar pangan murah ini dilaksanakan di seluruh Indonesia dengan melibatkan gerai PT Pos Indonesia. Selain itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pangan juga berperan dalam menyuplai operasi pasar tersebut, termasuk Bulog, ID Food, Berdikari, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, dan PT Perkebunan Nusantara.

"Operasi pasar pangan murah dengan PT Pos dilaksanakan di 3.751 lokasi di seluruh Indonesia, dengan dukungan dari rekan-rekan di daerah," ungkap Arief.

Beberapa komoditas utama yang dijual dalam operasi pasar pangan murah meliputi minyak goreng (Minyakita), bawang putih, gula konsumsi, daging kerbau beku, cabai rawit merah, telur ayam ras, serta beras SPHP sesuai dengan harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Selain operasi pasar pangan murah, Bapanas juga melaksanakan gerakan pangan murah di 2.634 lokasi di seluruh Indonesia.

(Nora Jane)

Baca Juga: Hadapi Ancaman Investasi Bodong, OJK Beri Penyuluhan Ke Mahasiswa UMSU
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.