Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meyakini bahwa ketahanan bangsa Indonesia tetap terjaga meskipun terjadi perang dagang global akibat kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menaikkan tarif impor barang dari negara tersebut.
"Dengan adanya kebijakan tarif impor, Indonesia tetap kuat. Kita memiliki CPO (minyak kelapa sawit mentah) dan berbagai komoditas lainnya untuk diekspor ke Amerika," ungkapnya di Makassar, Sulawesi Selatan, pada hari Sabtu.
Walaupun perang dagang yang dipicu oleh kebijakan Presiden Trump yang menaikkan tarif pajak impor barang dari Indonesia ke AS sebesar 32 persen, menurut Menteri Pertanian, hal ini masih dapat diatasi.
"Kita bisa melakukan penyesuaian. Misalnya, kita mengimpor gandum dari Amerika, karena produksi dalam negeri tidak mencukupi. Kita mengimpor sekitar 10 juta ton dari sektor pertanian. Selain itu, kita juga mengekspor CPO sebanyak 1,7 juta ton ke Amerika, dan total ekspor ke seluruh dunia mencapai 26 juta ton. Jika ada penurunan, kita bisa langsung mencari pembeli baru," jelasnya.
Strategi lain yang diterapkan adalah kebijakan mandatory CPO, yaitu campuran 60 persen solar dan 40 persen bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak sawit atau B40, serta campuran 50 persen solar dan 50 persen biodiesel dari minyak sawit atau B50, yang saat ini sedang disiapkan oleh pemerintah.
Implementasi B50 direncanakan paling lambat pada tahun 2026, sedangkan program B40 akan dimulai pada Januari 2025. Langkah ini diambil untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang.
"Kita sudah merancang dan mempersiapkan semua untuk B40 dan B50. Yang terpenting, setiap tekanan selalu ada peluang yang bisa kita manfaatkan," kata Ketua Umum IKA Universitas Hasanuddin ini dengan penuh optimisme.
Amran juga mengingatkan bahwa ketika menghadapi tekanan, pasti akan ada respons yang signifikan. Ia menganalogikan bahwa jika semua orang, termasuk wartawan, mengalami tekanan, maka akan terjadi lonjakan atau perubahan yang signifikan.
Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) yang baru terpilih ini menyatakan, "Oleh karena itu, bagi mereka yang menghadapi tekanan, bersyukurlah, karena di dalamnya terdapat peluang. Umumnya, tekanan justru membuat kita menjadi lebih kuat."